Solusi Smart City Indonesia

Teknologi yang di Implementasikan Pada Smart City

teknologi di smart city

Berdasarkan data urbanisasi dunia, diperkirakan pada 2050 ada sekira 66% penduduk dunia yang hidupnya berada di area perkotaan. Dengan banyaknya jumlah warga perkotaan ini, tentu saja kota harus mampu menyediakan ragam kebutuhan dasar seperti makanan sehat, air bersih, hingga kecukupan energi. Selain itu, butuh pula jaminan stabilitas ekonomi, sosial, dan kelestarian lingkungan. Hal ini lah yang membuat kota-kota berlomba-lomba menciptakan smart city.

Untuk mewujudkan target-target ambisius tersebut, hadirlah konsep smart city. Konsep ini menggabungkan pemerintahan, masyarakat, teknologi, dan lingkungan dalam satu kerangka utama. Faktanya kemudian, integrasi teknologi menjadi tantangan utama yang memerlukan kerja sama dan perhatian lebih dari banyak pihak karena terkait dengan sistem yang akan dijalankan di dalam smart city.

Contoh Smart City di berbagai belahan dunia

Belajar dari kota-kota di seluruh dunia yang telah berhasil mengimplementasikan konsep smart city, ternyata ada banyak teknologi yang bisa diintegrasikan. Mari kita ambil contoh Singapura. Dengan ukuran luas kota yang tidak terlalu besar, Singapura mampu mewujudkan program Smart Nation. Program ini diluncurkan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada akhir 2014.

Singapura tidak cuma menerapkan teknologi standar pada warganya. Belakangan, dipasang pula banyak sensor dan kamera yang tersebar di seluruh penjuru pulau. Teknologi ini memungkinkan pemerintah untuk memantau segala hal, mulai dari kebersihan ruang publik hingga tingkat kepadatan keramaian serta pencatat gerakan yang akurat dari setiap kendaraan pribadi yang terdaftar.

Berikutnya, kita juga bisa menengok Barcelona. Hal yang menjadi kebanggaan utama sBarcelona adalah keberadaan portal App4BCN yang memungkinkan pengguna serasa memiliki akses kota ini di dalam genggaman. Selain itu, transportasi pintarnya bahkan sudah mengimplementasikan energi listrik ramah lingkungan, ada pula smart campus, serta smart governance.

Tentu saja, berbicara tentang implementasi teknologi smart city tidak akan lengkap tanpa studi banding ke Oslo. Dengan implementasi teknologi smart city, kota ini terus memangkas konsumsi energi yang bisa meningkatkan emisi gas rumah kaca. Bahkan, pada 2020 Oslo menargetkan bisa memotong emisi hingga 50% dari lini transportasi, sehingga pada 2030 kota ini akan mencapai iklim natural 95%. Target fenomenal itu didukung oleh penerapan teknologi berbasis listrik yang lebih ramah lingkungan. Oslo juga memasang sensor untuk memonitor parkir, pelayanan kesehatan (termasuk mengutamakan pasien berusia lanjut), hingga penerangan bersensor cerdas.

Keberadaan smart city tidak hanya menguntungkan salah satu pihak—pemerintah saja atau warga saja. Namun itu adalah solusi bagi semua. Selain itu, kota pintar jelas mampu meningkatkan efisiensi serta efektivitas kerja sehingga bisa meningkatkan taraf kualitas hidup setiap elemen kota. Jadi, dengan teknologi yang tepat guna, pewujudan kota pintar akan benar-benar mampu menjadi solusi efektif atas permasalahan kota-kota modern di seluruh dunia.


Tulis komentar atau balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *